PENGERTIAN
MOTIVASI
- Motivasi
adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald :
1950).
- Motivasi
adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam
diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam
mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
- Motivasi
adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk
berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)
- Motivasi
adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau
melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
MOTIVASI
DAN HARAPAN
Fungsi Motivasi Menurut Para Ahli
Menurut M. Ngalim
Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:
-
Mendorong
manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak
atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu
tugas.
- Motif
itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau suatu
tujuan.
- Motiv
itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan
yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan
mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Hal ini di pertegas lagi oleh
pendapat Dr. S. Nasution, MA. Bahwa fungsi motivasi adalah sebagai berikut.
•
Mendorong
manusia untuk berbuat. Jadi sebagai pengerak atau motor yang memerlukan energi.
•
Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
• Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan yang
serasi guna mencapai tujuan itu, dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu.
BENTUK-BENTUK
MOTIVASI
Para ahli psikologi
berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam diri manusia atau suatu
organisme kedalam beberapa golongan.
- Amir
Dien Indra Kusuma dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Pendidikan”
membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam
diri anak itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak.
- Sedangkan
Sudarman AM. Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang
menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
- Sedangkan
nmenurut Sumadi Suryabrata, motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang
fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.
- Sedangkan
devinisi dari motivasi instrinsik menurut pendapat lain tentang motivasi adalah
tenaga pendorong yang berasal dari luar diri anak.
- Berdasarkan
definisi diatas, maka dapat difahami bahwa motivasi ekstrinsik pada hakekatnya
adalah dorongan yang berasal dari luar seseorang. Motivasi ekstrinsik yang
positif seperti gabjaran, pujian, hadiah dan lain sebagainya dapat merangsang
kegiatan anak untuk giat belajar.
BAHAN
REFLEKSI PRIBADI : PENETAPAN TARGAT UNTUK MEMBANGKITKAN MOTIVASI DIRI
MISALKAN : Hal-hal
Yang Dapat Menimbulkan Motivasi Belajar
Diatas telah
dibahas macam-macam motivasi. Bahwa motivasi itu ada dua macam, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
•
Adanya
Kebutuhan :
Dengan adanya
kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak didik untuk berbuat dan
berusaha, misalnya: anak ingin mengetahui isi cerita dari buku sejarah,
keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi pendorong yang kuat bagi anak
untuk belajar membaca.
•
Adanya
Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri :
Dengan mengetahui
hasil dan presentasi diri, seperti apakah ia mendapat kemajuan atau tidak, hal
ini menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat lagi. Jadi dengan
adanya pengetahuan sendiri tentang kemajuannya, maka motivasi tersebut akan
timbul.
Adanya
Aspirasi atau Cita-cita:
Bahwa manusia itu
tidak akan terlepas dari cita-cita, hal ini tergantung dari tingkat umur
manusia itu sendiri. Mungkin anak kecil belum mempunyai cita-cita, akan tetapi
semakin besar usia seseorang semakin jelas dan juga tegas dan semakin
mengetahui jati dirinya dan juga cita-citanya yang ingin ia capainya.
Adapun hal-hal yang adapat menimbulkan motivasi
ekstrinsik adalah:
Menurut Amir Dien
Indra Kusuma, ganjaran adalah merupakan alat pendidikan represif dan positif. Ganjaran
adalah juga merupakan alat motivasi, yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi
Ekstrinsik
Menurut Amir Dien
Indra Kusuma, satu-satunya hukuman yang dapat diterima dalam dunia pendidikan
adalah hukuman yang bersifat memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak
kepada keinsyafan atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
Persaingan
Sudah jelas bahwa
persaingan ini mempunyai insentif yang penting dalam pengajaran. Apabila
persaingan diadakan dalam suasana yang fair, maka hal ini akan merupakan
motivasi dalam “Academic Achievement” akan tetapi persaingan akan
mempunyai efek yang lainnya. Disamping itu “Academic Achievement” itu
sendiri dan jika persaingan itu dijalankan dengan intensif, maka:
- Murid yang terbelakang akan mengundurkan diri dan
juga putus asa.
- Murid yang tergolong sedang maka hal ini akn
menimbulkan ketegangan emosional, kekhawatiran, ataupun sikap acuh.
Untuk murid yang termasuk pandai maka persaingan yang insentif akan menimbulkan
optimis terhadap kemampuan mereka, yang seringkali menimbulkan
keseimbangan.